Minggu, 28 Oktober 2012
Bentuk Muka Bumi
Bumi
yang difoto dari ruang angkasa akan tampak seperti Gambar 1.1.
Memerhatikan gambar tersebut, muka bumi terdiri atas dua bagian, daratan
dan lautan. Daratan yang luas disebut benua dan lautan yang luas sering
disebut samudera.
Apabila bagian benua dipotret dari dekat, akan tampak bahwa permukaan benua tidak rata. Itulah kenyataannya, bahwa muka bumi tidak rata seperti pada peta. Di
permukaan bumi, ada bagian yang menonjol ke atas, ada pula bagian yang
cekung ke bawah. Bagian yang menonjol ke atas dapat berupa gunung,
pegunungan, dataran tinggi, bukit, dan seterusnya. Bagian yang cekung
dapat berupa ngarai, lembah, danau, sungai, rawa, dan sebagainya.
Kenampakan tinggi rendahnya muka bumi tersebut dinamakan relief muka bumi.
Dari
Gambar di atas tampak hanya permukaan daratan. Bagaimana dengan bentuk
dasar laut? Ternyata bentuk muka dasar laut pun tidak rata. Di dasar
laut pun terdapat bagian yang menonjol ke atas dan bagian yang cekung ke
bawah yang dikenal dengan nama-nama seperti palung laut, lubuk laut,
gunung bawah laut. Pada dasarnya, dasar laut adalah daratan yang
tertutup air. Lalu, bagaimana proses terbentuknya permukaan bumi?
2. Proses Terbentuknya Muka Bumi
Keberagaman bentuk muka bumi disebabkan oleh kekuatan besar yang bekerja pada bumi. Kekuatan itu disebut tenaga
geologi . Tenaga geologi pada dasarnya dibedakan atas dua macam, yaitu
tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen ialah tenaga yang
berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen mempunyai sifat membangun.
Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar permukaan bumi.
Tenaga ini mempunyai sifat merusak permukaan bumi.
a. Proses Alam Endogen
Tahukah
kamu bahwa bumi yang kita pijak ternyata berjalan-jalan dengan
kecepatan beberapa cm per tahun? Pergerakan tersebut tidak terasa oleh
kita. Namun, pergerakan tersebut menyebabkan perubahan relief muka bumi.
Pernahkah kamu melihat permukaan jalan yang amblas? Jalan amblas ialah contoh
adanya pergerakan dalam bumi. Pergerakan tersebut disebabkan oleh
tenaga yang berasal dari dalam bumi yang disebut tenaga endogen. Dengan
demikian, di dalam bumi terdapat sumber energi. Dari manakah energi itu
berasal? Ternyata di dalam bumi terdapat sumber panas yang berasal dari
inti bumi. Perhatikanlah gambar lapisan bumi berikut ini.
Kita telah mengetahui bahwa kulit bumi itu padat, dingin, dan terapung di atas mantel bumi. Kerak bumi yang membentuk dasar samudera disebut lempeng samudera. Kerak bumi yang membentuk dasar benua disebut lempeng
benua. Lempeng samudera dan lempeng benua terletak di atas lapisan
mantel. Kita juga telah belajar bahwa lapisan mantel mendapat pemanasan
terus-menerus dari lapisan Sima. Pemanasan ini menyebabkan terjadinya
gerakan cairan dengan arah vertikal (konveksi) pada lapisan mantel.
Akibatnya, arus konveksi ini menumbuk kulit bumi yang terapung di
atasnya. Tumbukan yang terjadi terus-menerus akan mengakibatkan terjadi
patahan pada kulit bumi. Patahan tersebut dapat menyebabkan terjadinya
tumbukan antara lempeng benua dan lempeng samudera. Perhatikanlah Gambar
dibawah ini.
Karena
tumbukan lempeng samudera dan lempeng benua, salah satu lempeng akan
menujam ke bawah. Padahal, makin ke dalam suhu makin panas. Akibatnya, bagian
kulit bumi yang padat dan dingin yang menujam ke bawah akan meleleh dan
berubah menjadi magma serta mengeluarkan energi. Karena tumbukan
terjadi terus-menerus, akan terkumpul tumpukan magma dan tumpukan
energi. Penumpukan ini akan menyebabkan terjadinya hal-hal berikut.
(1)
Tekanan ke atas dari magma, gerak lempeng, dan energi yang terkumpul
akan mampu menekan lapisan kulit bumi sehingga terjadi perubahan letak
atau pergeseran kulit bumi. Akibatnya, kulit bumi bisa melengkung
(disebut lipatan) atau patah (disebut patahan). Gejala ini disebut
tektonisme.
(2)
Magma akan menerobos lempeng benua di atasnya melalui celah atau
retakan atau patahan dan terbentuklah gunung api. Gejala ini disebut
vulkanisme.
(3)
Bila tumpukan energi di daerah penujaman demikian besar, energi
tersebut akan mampu menggoyang atau menggetarkan lempeng benua dan
lempeng samudera di sekitarnya. Goyangan atau getaran ini disebut gempa
bumi. Gejala ini disebut seisme.
Tektonisme
Seperti
telah dijelaskan, keragaman muka bumi dipengaruhi oleh adanya gerakan-
gerakan di kerak bumi, baik gerakan mendatar maupun gerakan tegak.
Gerakan- gerakan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yang
menghasilkan pola baru yang disebut struktur diastropik. Bentuk baru yang termasuk dalam struktur diastropik adalah pelengkungan, pelipatan, patahan, dan retakan.
Pelengkungan
: lapisan kulit bumi yang semula mendatar jika mendapat tekanan
vertikal akan membentuk struktur melengkung. Lengkungan tersebut dapat
mengarah ke atas yang disebut kubah (dome) dan dapat mengarah ke bawah
yang disebut basin.
Lipatan
: lapisan kulit bumi yang mendapat tekanan arah mendatar akan membentuk
lipatan. Punggung lipatan disebut antiklinal. Lembah lipatan disebut
sinklinal.
Patahan : terjadi karena adanya tekanan atau gerakan tektonik secara horizontal maupun vertikal pada kulit bumi yang rapuh. Daerah patahan merupakan daerah yang rawan gempa karena rapuh. Patahan sering disebut juga sesar.
Retakan : terjadi karena gaya regangan yang menyebabkan batuan menjadi retak retak.
Keterangan:
a. lipatan tegak
b. lipatan miring
c. lipatan rebah
d. lipatan menggantung
e. lipatan isoklin
f. lipatan kelopak
Vulkanisme
Vulkanisme merupakan proses keluarnya magma ke permukaan bumi. Keluarnya magma ke permukaan bumi umumnya melalui retakan batuan, patahan, dan pipa kepundan pada gunung api. Jika magma yang berusaha keluar tidak mencapai permukaan bumi, proses ini disebut intrusi magma. Jika magma sampai di permukaan bumi, proses ini disebut ekstrusi magma. Magma yang sudah keluar ke permukaan bumi disebut lava.Proses vulkanisme menghasilkan berbagai bentuk muka bumi antara lain:
(1) kawah, lubang berbentuk mangkuk di puncak gunung api
(2) kaldera, hasil letusan gunung api yang berbentuk seperti kawah tetapi berukuran jauh lebih besar. Karena besar, pada sebuah kaldera dapat terbentuk danau, emisi gas, mata air panas, dan gunung api corong kecil
(3) berbagai bentuk gunung api. Intrusi magma menghasilkan bentukan-bentukan berikut.
(1) Retas (sill), magma yang membeku di antara dua lapisan batuan yang ada di dalam bumi berupa batuan beku.
(2) Lakolit, bentuk cembung ke atas tetapi datar di bawah akibat magma yang menekan ke atas di antara dua lapisan batuan sedimen.
(3) Gang atau korok, bentukan tipis dan panjang memotong lapisan litosfer secara vertikal atau miring yang berasal dari magma yang membeku ketika berusaha menerobos batuan sedimen.
(4) Batholit, magma yang membeku jauh di dalam bumi.
Jenis-jenis erupsi magma
Berdasarkan lubang tempat erupsi, ada dua jenis erupsi magma.
(1) Jika tempat keluarnya magma di permukaan bumi mengikuti patahan atau retakan yang memanjang, erupsi itu disebut erupsi linear.
(2) Jika tempat keluarnya magma di permukaan bumi memusat pada sebuah titik, erupsi itu disebut erupsi sentral.
Berdasarkan lubang tempat erupsi, ada dua jenis erupsi magma.
(1) Jika tempat keluarnya magma di permukaan bumi mengikuti patahan atau retakan yang memanjang, erupsi itu disebut erupsi linear.
(2) Jika tempat keluarnya magma di permukaan bumi memusat pada sebuah titik, erupsi itu disebut erupsi sentral.
Berdasarkan proses keluarnya magma, ada tiga jenis erupsi magma.
(1) Erupsi eksplosif, letusan sangat kuat akibat tekanan gas magma dan menyemburkan bahan-bahan vulkanik yang padat dan cair
(2) Erupsi efusif, letusan gunung api, mengeluarkan lava
(3) Erupsi campuran, letusan yang terjadi selang-seling antara eksplosif dan efusif. Jenis-jenis gunung api
Menurut bentuknya, ada beberapa jenis gunung api.
(1) Gunung api perisai, bentuknya seperti perisai, lerengnya sangat landai, terbentukkarena erupsi efusif magma cair dan encer yang mengalir dan membeku secara lambat yang bentuknya seperti perisai
(2) Gunung api maar, bentuknya seperti trapesium, terbentuk karena erupsi eksplosif yang tidak terlalu kuat dengan letusan hanya sekali sehingga terbentuklah lubang besar (kawah/maar)
(3) Gunung api strato, bentuknya seperti kerucut dan berlapis, terbentuk karena erupsi efusif dan eksplosif dengan beberapa kali letusan yang kuat.
(1) Gunung api perisai, bentuknya seperti perisai, lerengnya sangat landai, terbentukkarena erupsi efusif magma cair dan encer yang mengalir dan membeku secara lambat yang bentuknya seperti perisai
(2) Gunung api maar, bentuknya seperti trapesium, terbentuk karena erupsi eksplosif yang tidak terlalu kuat dengan letusan hanya sekali sehingga terbentuklah lubang besar (kawah/maar)
(3) Gunung api strato, bentuknya seperti kerucut dan berlapis, terbentuk karena erupsi efusif dan eksplosif dengan beberapa kali letusan yang kuat.
Jenis-jenis gunung api
Menurut bentuknya, ada beberapa jenis gunung api.
(1) Gunung api perisai, bentuknya seperti perisai, lerengnya sangat landai, terbentuk karena erupsi efusif magma cair dan encer yang mengalir dan membeku secara lambat yang bentuknya seperti perisai
(2) Gunung api maar, bentuknya seperti trapesium, terbentuk karena erupsi eksplosif yang tidak terlalu kuat dengan letusan hanya sekali sehingga terbentuklah lubang besar (kawah maar)
(3) Gunung api strato, bentuknya seperti kerucut dan berlapis, terbentuk karena erupsi efusif dan eksplosif dengan beberapa kali letusan yang kuat.
Menurut bentuknya, ada beberapa jenis gunung api.
(1) Gunung api perisai, bentuknya seperti perisai, lerengnya sangat landai, terbentuk karena erupsi efusif magma cair dan encer yang mengalir dan membeku secara lambat yang bentuknya seperti perisai
(2) Gunung api maar, bentuknya seperti trapesium, terbentuk karena erupsi eksplosif yang tidak terlalu kuat dengan letusan hanya sekali sehingga terbentuklah lubang besar (kawah maar)
(3) Gunung api strato, bentuknya seperti kerucut dan berlapis, terbentuk karena erupsi efusif dan eksplosif dengan beberapa kali letusan yang kuat.
Penyebaran Pegunungan dan Gunung ApiSecara garis besar, terdapat dua rangkaian pegunungan.
(1)
Sirkum Mediteran, berawal dari Pegunungan Atlas, Yura, Alpen (Eropa),
Kaukasus, Himalaya (Asia), tenggelam dan muncul sebagai pulau-pulau di
Kep. Andaman, tenggelam dan muncul sebagai Pegunungan Bukit Barisan,
pegunungan di Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, dan berakhir di Kep.
Maluku.(2) Sirkum Pasifik, rangkaian pegunungan yang berawal dari
Pegunungan Cordileras De Los Andes (Amerika Selatan), Rocky, Sierra
Madre (Amerika Utara), tenggelam dan muncul sebagai pegunungan di Kep.
Jepang, tenggelam dan muncul sebagai pegunungan di Kep. Filipina,
tenggelam dan muncul sebagai pegunungan di Pulau Sulawesi, dan berakhir
di Kep. Maluku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar