widget by : Willy-Masaubat

Selasa, 30 Oktober 2012

Gereja dan Sekramen


Istilah Gereja dalam arti yang utama dan dasariah, adalah sebagai jemaat Kristiani, bukan dalam arti bangunan, tempat dimana kebaktian dilaksanakan atau bukan pula dalam arti struktur organisasi umat Kristiani yang telah berlangsung  sepanjang sejarah Gereja Kristen.
Sakramen berarti suatu kenyataan yang tampak yang menghadirkan rahmat penyelamatan Allah. Dengan kata lain, sakramen adalah suatu tanda yang tampak dari karya Allah yang tidak tampak.
Umat Kristiani yakin bahwa keberadaan Gereja di dunia ini menandakan karya yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan oleh Allah bagi umat manusia melalui Yesus. Karya Allah, yaitu karya rekonsiliasi/perdamaian (mendamaikan manusia dengan Allah dan manusia dengan manusia) dan karya pengudusan (membuat manusia menjadi kudus, yaitu hidup dalam kasih dan ketaatan pada Allah).
Hampir semua orang Kristiani sependapat bahwa sakramen yang utama ada dua, yaitu sakramen Baptis dan Ekaristi. Disamping sakramen yang utama ini, orang-orang kristiani meyakini ada lima sakramen yang lain sehingga semuanya ada tujuh sakramen.
1.      Sakramen Baptis
Sakramen pertama yang merupakan dasar bagi sakramen-sakramen lainnya adalah sakramen baptis. Ini merupakan penerimaan awal dalam komunitas Kristiani. Dalam sakramen baptis, seorang individu Kristiani ikut ambil bagian dalam tugas Gereja, yaitu menjadi saksi karya penyelamatan Allah dalam diri Yesus. Seorang kristiani hanya sekali saja dibabtis, yaitu pada saat diterima masuk kedalam komunitas Kristiani.
Kata-kata yang diucapkan pada waktu pembabtisan dilaksanakan diambil dari Injil Markus, “Aku membaptis kamu dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus” sejak jaman purba, telah ada kebiasaan untuk membaptis para anggota baru pada saat hari raya terbesar, yaitu pesta paska.
Hari raya ini mempunyai tiga macam perayaan yang berbeda, yang masing-masing memusatkan perhatian pada peristiwa dalam hidup Yesus yang menjadi dasar iman Kristiani, yaitu:
a.         Pada Kamis malam, dilakukan pengenangan peristiwa Perjamuan Malam Terakhir.
b.         Pada Jumat sore, mengenang wafat Yesus di kayu salib.
c.         Pada Sabtu malam hingga Minggu pagi dilakukan perayaan Paska untuk mengenang Yesus yang telah dibangkitkan oleh Allah dalam hidup baru.

2.      Sakramen Penguatan (Krisma)
Sakramen yang kedua, yaitu sakramen penguatan, adalah bagian kedua dari upacara inisiasi Kristiani. Pada pembabtisan yang menjadi tekanan adalah pembebasan dari dosa. Dalam sakramen penguatan penekanan diletakkan pada aspek kesaksian tentang apa yang telah dilaksanakan oleh Allah dalam diri Yesus dan aspek penguatan dari Roh Kudus untuk tugas tersebut.
Sakramen Penguatan, yang diterimakan oleh Uskup atau wakilnya, mengandung unsur pokok “pengurapan dengan minyak” bagi orang yang menerimanya, dengan kata-kata, “Terimalah Roh Kudus untuk dapat menjadi saksi Kristus”.

3.      Sakramen Perkawinan
Ada dua sakramen yang berkaitan dengan status hidup. Yang pertama adalah Sakramen Perkawinan. Menurut keyakinan Kristiani, perkawinan bukanlah sesuatu yang duniawi, melainkan suatu status hidup yang melambangkan kasih Allah kepada manusia.  Kesatuan dalam kasih yang dialami oleh dua insane yang berjanji untuk hidup bersama dengan setia dan saling menyayangi, membentuk suatu keluarga yang menyediakan kondisi bagi anak-anak yang lahir untuk mendapatkan pendidikan dan memupuk hidup dengan dilandasi iman kepada Allah.
Dalam perkawinan, kedua pasangan kristiani berjanji untuk menjadikan perkawinan  mereka tanda yang hidup dari kasih Allah kepada manusia. Atas dasar alasan ini, orang Kristiani memandang perkawinan sebagai ikatan seumur hidup dan tidak menerima adanya perceraian ataupun perkawinan kedua selagi pasangannya masih hidup.

4.      Sakramen Imamat
Sakramen kedua berkenaan dengan status hidup adalah Imamat.  Sakramen ini mengandung suatu pilihan untuk membaktikan hidup bagi pelayanan kepada jemaat Kristiani, dan untuk melayani semua orang bersama-sama dengan jemaat. Dalam hal ini ada tiga jabatan, yaitu:
a.         Uskup, yang merupakan wakil Kristus dalam wilayah Gereja setempat yang disebut keuskupan, sebagai pengajar, pemimpin ibadat, dan pelayan umat.
b.         Imam, yang merupakan pembantu uskup dalam ketiga perannya di lingkungan masing-masing komunitas.
c.         Diakon, yang bertugas untuk mewartakan Sabda Allah dalam Injil dan untuk menolong orang yang miskin, jompo, sakit, dan meninggal.
Semua jabatan lain dalam Gereja, seperti Paus, Uskup Agung, Kardinal, Monsinyur, dll diberikan untuk tugas khusus dalam komunitas, tetapi tidak merupakan sakramen.

5.      Sakramen Pengampunan Dosa
Ada dua sakramen yang diterimakan pada saat krisis dalam hidup orang Kristiani, yaitu Sakramen Pengampunan Dosa (Tobat) dan Sakramen Minyak Suci. Umat Kristiani menerima Sakramen Tobat untuk mendengarkan sabda pengampuan Allah dan untuk disadarkan bahwa Allah selalu siap-sedia mengampuni, yaitu melalui karya penyelamatan-Nya dalam pribadi dan hidup Yesus.

6.      Sakramen Minyak Suci
Sakramen kedua yang diterimakan pada saat krisis adalah Sakramen Minyak suci.  Seperti halnya dosa (penyakit rohani) mengancam hubungan seseorang dengan Allah, begitu pula penyakit fisik merupakan suatu krisis yang mengancam berlangsungnya kehidupan orang didunia.
Umat Kristiani meyakini bahwa Kristus diutus oleh Allah untuk mendekati orang-orang yang sakit, menghibur dan menyembuhkan mereka dan menyiapkannya untuk menghadapi kematian. Sakramen minyak suci menunjukkan kepada orang yang sakit bahwa ia tidak sendirian, melainkan Kristus bersama dia membimbing kepada Allah, dan ada komunitas orang-orang beriman yang berdoa bagi dan bersama dia.

7.      Sakramen Ekaristi
Bagi orang Kristiani,  Sakramen Ekaristi bukan sekedar salah satu dari ketujuh sakramen, melainkan merupakan bagian inti dari iman dan ibadat Kristiani. Kata “Ekaristi” berarti “mengucap syukur”.  Ini merupakan pengenangan dan pengulangan kembali perjamuan malam terakhir yang dilakukan oleh Yesus bersama dengan murid-murid-Nya pada malam sebelum Ia wafat.  Umat kristiani meyakini bahwa jika mereka mengikuti perjamuan tersebut, Yesus sungguh-sungguh hadir bersama mereka.
Ada dua unsur yang dipandang pokok dan selalu ada pada perayaan Ekaristi disetiap Gereja, yaitu:
a.         Bacaan dari Kitab Suci
b.         Perjamuan bersama (penerimaan komuni)
Orang Kristiani memandang Ekaristi sebagai jantung ibadat harian kepada Allah, dan oleh sebab itu dirayakan setiap hari. Walaupun semua orang katolik hanya diwajibkan ikut ambil bagian dalam Perayaan Ekaristi pada hari Minggu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar