Kamis, 29 Maret 2012
Model-model Kajian Sejarah Sosial Ekonomi
Perbedaan sifat sejarah ekonomi dibandingkan dengan disiplin ekonomi sendiri adalah bahwa sejarah ekonomi terutama memperhatikan masalah-masalah masa lampau daripada masa kini. Hal ini berbeda dari penelitian sejarah pada umumnya yang tidak hanya dengan perhatian khusus terhadap aspek ekonomi masyarakat masa lampau, melainkan juga dengan melakukan pendekatan dengan kerangka teori yang sistematis sebagai suatu sumber yang generalisasi serta dengan penggunaan metode kuantitatif sistematis yang sepadan dengan bukti-bukti yang terkumpul.
Sejarah sosial merupakan kajian sejarah tentang masalah-masalah yang muncul dalam kehidupan masyarakat, yang mencoba untuk melihat bukti-bukti sejarah dari sudut pandang mengembangkan tren sosial. Dalam pandangan ini, hal itu mungkin mencakup bidang-bidang sejarah ekonomi, sejarah hukum dan analisis aspek-aspek lain dari masyarakat sipil yang menunjukkan evolusi norma-norma sosial, perilaku dan banyak lagi. Bisa dibilang, tanpa sejarah Sosial, sejrah politik dan sejarah ekonomi tidak akan menjadi sebuah kajian yang utuh.
Sejarah sosial sering digambarkan sebagai sejarah dari bawah karena berhubungan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat, interaksi didalamnya, dan bagaimana mereka membentuk sebuah tatanan pemerintahan. Bisanya dalam membahsa sejarah umum hanya akan berfokus pada siapa, apa, kapan dan di mana, sedangkan sejarah sosial berfokus pada penyebab terjadinya peristiwa sejarah itu sendiri.
A. MODEL KAJIAN SEJARAH SOSIAL-EKONOMI
Adapun beberapa model dalam pendekatan kajian sejarah Sosial-ekonomi adalah sebagai berikut:
1.Model evolusi
Model ini merupakan sebuah model kajian yang bertujuan untuk menunjukkan sebuah tulisan yang melukiskan perkembangan sebuah masyarakat yang kompleks. Jadi, sudah jelas kiranya bahwa model ini hanya dapat diterapkan bahan kajian yang kajian tersebut menjelaskan atau menggambarkan sebuah masyarakat itu mulai dari awal berdirinya masyarakat tersebut.
2.Model lingkaran sentral
Model ini berbeda dari model yang pertama. Pada model ini tidak mengkaji kota ataupun masyarakat dari awal, namun dari titik atau pusat yang sudah ada atau sudah jadi.
3.Model interval
Ini merupakan model yang unik, karena model ini merupakan kumpulan dari kajian-kajian sejarah yang sinkronis yang kemudian di urutkan dan dikaitkan antara yang satu dengan yang lain, walaupun hubungan sebab-akibatnya tidak begitu kelihatan. Prospek dari pendekatan ini dapat dilihat dari kemungkinan tersedianya sumber sejarah.
4.Model tingkat perkembangan
Model ini adalah penerapan dari teori perkembangan masyarakat yang diangkat dari sosiologi. Jad, bisa dikatakan bahwa model ini mengkaji sebuah kondisi tertentu dari sebuah dis-equlibrium Sosial, struktur Sosial pasti akan berubah sedemikian rupa sehingga peranan yang semula meliputi berbagai tipe kegiatan menjadi terspesialisasi. Dengan kata lain struktur Sosial menjadi semakin kompleks dan dipilah-pilah.
5.Model jangka penjang-menengah-pendek
Model ini merupakan sebuah cara untuk menangani sejarah Sosial oleh Fernand Braudel. Beliau membagi sejarah dalam tiga keberlangsungan. Pertama, sejarah jangka panjang yang perubahannya sangat lamban, namun merupakan peluang yang konstan dan perkembangan waktu yang tak dapat dilihat. Kedua, perkembangannya lamban, namun ritme dari perkembangan tersebut dapat dirasakan. Tahap ini disebut juga tahab menengah. Ketiga, sejarah jangka pendek yaitu sejarah yang diambil dari kejadian-kejadian, dari sisnilah sejarah berjalan dengan cepat, pendek-pendek, floktuasi yang menggelisahkan. Dikatakan juga sejarah yang berdimensi individual.
6.Model sistematis
Model ini mengkaji atau menelusuri tentang sejarh Sosial dalam arti perubahan Sosial, tentunya dengan membuat pendekatan-pendekatan yang sistematis. Akhirnya sebuah penulisan sejarah sangat tergantung kepada kondisi objektif, berupa tersedianya sumber, dan kondisi subjektif berupa kemampuan penulis sejarah. Jadi uraian dari model ini juga berguna demi meningkatkan keterampilan sejarahwan dalam menentukan strategi penulisannya.
B.KEDUDUKAN SEJARAH SOSIAL EKONOMI DALAM ILMU SEJARAH
Sejarah Sosial-ekonomi merupakan salah satu cabang kajian dalam ilmu sejarah. Adapun kedudukan sejarah Sosial-ekonomi dalam ilmu sejarah adalah sebagai berikut:
1.Sebagai kekuatan dalam ilmu sejarah
Peristiwa yang dikaji dalam sejarah Sosial-ekonomi mampu menyebabkan terciptanya suatu fenomena sejarah. Sebut saja penyebab dari datangnya bangsa barat ke dunia timur, semua itu disebabkan karena factor ekonomi dan usaha untuk mencari sumber bahan baku setelah meletusnya revolusi industri, yang pada masalah ini merupakan kajian dari sejarah ekonomi. Sedangkan munculnya paham sosialisme setelah tercetusnya revolusi industry yang menyebabkan timbulnya kelas majikan dan buruh, juga menjadi kajian dalam sejarah Sosial. Semua itu merupakan kekuatan yang menjadi latar belakang timbulnya suatu fenomena sejarah.
2.Sebagai metodologi dalam ilmu sejarah
Metodologi sejarah atau pendekatan sejarah adalah metode atau cara yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian peristiwa sejarah dan permasalahannya. Dengan kata lain, metode penelitian sejarah adalah instrumen untuk merekonstruksi peristiwa sejarah (history as past actuality) menjadi sejarah sebagai kisah (history as written). Sejarah Sosial-ekonomi merupakan salah satu metodologi dalam peneliatian sejarah. Melalui pendekatan sejarah Sosial-ekonomi, dimungkinkan ilmu sejarah memperoleh pemahaman yang lebih utuh mengenai makna-makna peristiwa sejarah.
Dalam membahas masalah tanam paksa yang pernah diterapkan oleh belanda di Indonesia, seorang sejarhwan harus bisa mengkajinya dari aspek ekonominya, khusunya andil tanam paksa bagi pemulihan perekonomian belanda pasca bubarnya VOC dan dari pendekatan Sosial mengenai keadaan masyarakat Indonesia saat terjadinya tanam paksa. Dengan begitu, pembahsan dari tanam paksa akan memperoleh gambaran yang utuh.
3.Memberi sifat sinkronis
Ilmu sejarah pada dasarnya bersifat diakronis (memanjang ruang). Ketika sejarah bersentuhan dengan ilmu Sosial dan ekonomi, yang keduanya merupakan bagian dari ilmu Sosial, sehingga menghasilkan sejarah Sosial-ekonomi, sejarah berubah menjadi ilmu yang selain diakronis juga sinkronis. Artinya selain memanjang dalam waktu, sejarah juga melebar dalam ruang.
Sebagai contoh, awalnya dalam membicarakan perjalanan samudera (ekspedisi pelayaran bangsa barat untuk mencari dunia timur), hanya membahas tentang perkembangan perjalanan dari tahun ke tahun saja. Namun setelah ada sejarh Sosial-ekonomi, juga dibahas tentang interaksi dengan masyarakat asli yang mendiami tempat yang digunakan untuk berlabuhnya kapal mereka.
4.Sebagai permasalahan baru dalam sejarah
Sejarah Sosial-ekonomi memberikan banyak kajian permasalahan baru dalam ilmu sejarah. Misalnya tentang masalah kedudukan santri, priyayi dan abangan yang sebenarnya adalah permasalahan dalam sosiologi. Namun karena adanya sejarah Sosial yang membahas tentang kedudukan ketiganya semasa penjajahan Belanda, masalah tersebut menjadi kajian dalam ilmu sejarah. Dalam hal ekonomi, misalnya kebijakan-kebijakan ekonomi pada masa awal kemerdekaan, antara lain membuat ORI, mendirikan BUMN dan melakukan pinjaman jangka panjang terhadap rakyat yang ingin mmebuka usaha, semua itu adalah kajian ekonomi yang dipelajari dalam ilmu sejarah, khususnya sejarah ekonomi.
5.Sebagai gerak dalam ilmu sejarah
Dengan adanya sejarah Sosial-ekonomi membantu dalam penulisan, pengembangan suatu study sejarah. Banyak hal-hal yang dapat diambil untuk analisa dalam study ilmu sejarah. Bahkan kajian dalam sejarah Sosial ekonomi ini merupakan sebuah penggerak dari ilmu sejarah.
C. PERANAN SEJARAH SOSIAL-EKONOMI TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
Sejarah Sosial-ekonomi punya peranan yang penting dalam kehidupan manusia, terutama dalam menghadapi masa depan. Beberapa perana sejarah Sosial-ekonomi dalam kehidupan masyarakat anatara lain:
1.Untuk penentu kebijakan dalam Sosial-ekonomi
Salah satu kegunaan ilmu sejarah adalah untuk meneropong masa depan dengan menggunakan pola kajian masalah yang telah lalu. Sejarah Sosial dan ekonomi juga mmepunyai peranan yang sama. Sering kali orang melakukan kebijakan ekonomi untuk memperbaiki keadaan yang akan datang dengan melihat sejarah perekonomian yang telah lalu. Sebut saja masalah bank century. BI akhirnya memutuskan memberikan Bailout untuk century karena takut apabila bank itu ditutp akan menyebabkan bank-bank lain ikut tutup sehingga akan muncul kejadian seperti pada krisis ekonomi tahun 1997. Tentunya bila terjadi krisis itu tidak hanya berdampak pada perekonomian tapi juga pada kehidupan Sosial.
2.Sebagai perencana dan penilai pembangunan Sosial-ekonomi
Dalam kegiatan pembangunan ada empat tahab, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian. Sejarah Sosial dan ekonomi berguna dalam perencanan dan penilaian karena mmepunyai tiga cara, yaitu sejarah perbandingan, parelisme sejarah dan evolusi sejarah.
Sejarah perbandingan yaitu membandingkan pembangunan disuatu tempat dengan yang ada ditempat lain. Misalnya pertumbuhan ekonomi di india yang saat ini cukup tinggi, maka Indonesia seharusnya bisa belajar dari india dan membawanya ke Indonesia. Karena india lebih muda 2tahun dari Indonesia dan dulunya sama-sama Negara miskin dan berkembang.Parelisme sejarah digunakan untuk mengetahui mas-mas tertentu., yaitu kesejajaran masa lalu dan masa tertentu yang dibicarakan. Misalnya pembangunan birokrasi di wilayah pemekaran baru, dapat dipelajari dari pembangunan birokrasi Belanda di daerah-daerah yang baru mereka duduki. Dan untuk mengetahui persoalan yang akan timbul akibat pembangunan orang dapat belajar dari evolusi sejarah.
3.Sebagai ramalan masa depan ekonomi dan Sosial
Dari melihat sejarah bangsa lain yang telah lebih maju, Indonesia dapat meramalkan bagaimana keadaan ekonomi dan Sosial pada masa yang akan datang. Misalnya kedaan Indonesia saat ini diramalkan dengan melihat keadaan amerika pada saat masih dalam keadaan yang sama dengan Indonesia. Hal ini bisa dengan mudah terjadi karena pada dasrnya sejarah itu mempunyai pola-pola yang hamper sama dalam waktu satu dengan yang lain. Ada tanda-tanda bahwa Indonesia akan menjadi masyarakat kelas-kelas, satu pihak kelas bawah dan pihak lain kelas atas. Hubungan antar kelas dan antar sesame dibangun dalam system kontarktual. Hubungan ini berlaku baik di desa maupun di kota. Desa agraris data berubah menjadi desa ekonomi.
4.Sebagai pendidikan perubahan
Indonesia dapat membangun perekonomian dengan melihat sejarah perekonomian bangsa lain yang telah lebih dahulu maju. Seperti melihat inggris dan amerika dalam membangun industry mereka. Dari Negara-negara yang sudah memasuki pasca-industri sehingga Indonesia dapat belajar dari pengelolaan masyarakatnya. Dan belajar dari jepang dengan kemajuan ipteknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar