widget by : Willy-Masaubat

Kamis, 29 Maret 2012

Konsep Dasar Ekologi Tumbuhan

Konsep Dasar Ekologi Tumbuhan
  1. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi atau hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Sedangkan ekologi tumbuhan adalah ilmu pengetahuan yang secara spesifik mempelajari interaksi tumbuh tumbuhan dengan lingkungannya.
  2. Lingkungan sebagai suatu faktor ekologi yang terdapat di sekitar tumbuh-tumbuhan dan makhluk hidup lainnya dapat terdiri dari lingkungan biotik dan abiotik. Lingkungan biotik (makhluk hidup) adalah lingkungan yang terdiri dari semua unsur makhluk hidup yang ada (tumbuhan, hewan atau mikrobiota) dan lingkungan tak hidup (abiotik), misalnya habitat, air, dan cahaya.
  3. Habitat sebagai faktor lingkungan tempat tinggal makhluk hidup dalam melaksanakan kehidupannya akan mempengaruhi kehidupan tumbuh-tumbuhan dan makhluk lainnya. Misalnya air, bahan-bahan mineral dan nutrien, serta cahaya matahari adalah faktor abiotik yang berguna untuk proses sintesis. Hasil fotosintesis tersebut, misalnya karbohidrat kemudian dapat dimanfaatkan pula oleh makhluk hidup lain sebagai sumber energi.
  4. Dalam suatu sistem ekologi, tumbuhan sebagai satu kesatuan makhluk hidup secara individu disebut jenis atau spesies, yang kemudian berkelompok dengan sesama jenisnya membentuk populasi tumbuhan. Kumpulan berbagai jenis tumbuhan bersamasama membentuk komunitas tumbuhan.
  5. Dalam Ekologi Tumbuhan kadang-kadang kajian tentang aspek ekologinya hanya pada tingkat populasi tumbuh-tumbuhannya saja. Kajian tersebut dinamakan autekologi (ekologi populasi), misalnya tentang aspek tahap-tahap kehidupannya atau respon dan penyesuaian diri terhadap faktor lingkungan. Jika kajiannya meliputi berbagai populasi tumbuhan dari bermacam-macam jenis (masyarakat tumbuhan) maka kajiannya disebut sinekologi (ekologi komunitas), misalnya interaksi tumbuh- tumbuhan satu sama lain dalam memanfaatkan air dan nutrien atau persebarannya.

HABITAT, RELUNG (NICHE) EKOLOGI, DAN INTERAKSI TUMBUHAN DALAM EKOSISTEM 

1. Habitat makhluk hidup adalah tempat tinggal berbagai jenis organisme hidup melaksanakan kehidupannya. Dalam ekosistem yang menjadi habitatnya dapat bermacam-macam, seperti perairan, daratan, hutan atau sawah.

2. Istilah habitat dapat berarti juga sebagai tempat tinggal atau tempat menghuni seluruh populasi atau komunitas makhluk hidup dalam ekosistem.

3. Bagi tumbuhan dan makhluk hidup lainnya, sebagai habitat selain lokasi atau tempat yang bersifat fisik juga berbaga jenis hubungan (asosiasi) yang terjadi dalam habitat tersebut. Pada umumnya tumbuhan dan makhluk hidup lainnya mempunyai preferensi ekologi (persyaratan faktor ekologi yang dibutuhkan untuk hidupnya yang sesuai) tertentu. Misalnya tumbuhan mangrove mempunyai preferensi ekologi habitat rawa payau di tepi pantai yang berlumpur dengan salinitas bervariasi sesuai dengan frekuensi, kedalaman dan lumpur, dan ketahanan jenis mangrove terhadap arus dan ombak.

4. Berbagai jenis tumbuhan mempunyai habitat yang berbeda-beda, serupa atau sama sesuai dengan preferensi ekologinya. Berdasarkan kondisi habitatnya dikenal 2 tipe habitat, yaitu habitat mikro dan habitat makro. Habitat makro merupakan habitat bersifat global dengan kondisi lingkungan yang bersifat umum dan luas, misalnya gurun pasir, pantai berbatu karang, hutan hujan tropika, dan sebagainya. Sebaliknya habitat mikro merupakan habitat local dengan kondisi lingkungan yang bersifat setempat yang tidak terlalu luas, misalnya, kolam, rawa payau berlumpur lembek dan dangkal, danau, dan sebagainya.

5. Relung atau niche merupakan tempat makhluk hidup berfungsi di habitatnya, bagaimana cara hidup, atau peran ekologi makhluk hidup tersebut. Jadi pada dasarnya makhluk hidup secara alamiah akan memilih habitat dan relung ekologinya sesuai dengan kebutuhannya, dalam arti bertempat tinggal, tumbuh berkembang dan melaksanakan fungsi ekologi pada habitat yang sesuai dengan kondisi lingkungan (misalnya iklim), nutrien, dan interaksi antara makhluk hidup yang ada.

6. Dalam ekologi, seluruh peranan dan fungsi makhluk hidup dalam komunitasnya dinamakan relung atau niche ekologi. Jadi relung ekologi merupakan semua faktor atau unsur yang terdapat dalam habitatnya yang mencakup jenis-jenis organisme yang berperanan, lingkungan, dan tempat tinggal yang sesuai dan spesialisasi populasi organisme yang terdapat dalam komunitas.

7. Relung ekologi bukan konsep yang sederhana, melainkan konsep yang kompleks yang berkaitan dengan konsep populasi dan komunitas. Relung ekologi merupakan peranan total dari semua makhluk hidup dalam komunitasnya.

8. Dalam ekologi tumbuhan, setiap jenis tumbuhan akan mempunyai relung ekologi yang menentukan struktur komunitas dan menunjukkan pola adaptasi di habitatnya. Relung ekologi merupakan milik yang mewakili anggota komunitas tumbuhan di habitat tersebut.

9. Dalam pengertian yang lebih luas, relung ekologi tumbuhan tidak saja berkaitan dengan fungsi ekologi tumbuhan dalam ruang fisik (habitat) tempat tumbuh-tumbuhan tumbuh dan berkembang, tetapi juga berkaitan dengan peranannya dalam komunitas, apakah peran dalam habitatnya, dalam jenjang makanannya atau dalam multi dimensi yang berhubungan dengan pH tanah atau iklim. Menurut aspek-aspek tersebut, dikenal relung habitat, relung jenjang makanan, dan relung multidimensi atau relung geografi.

10. Dalam ekosistem, berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup lainnya dalam habitat dan relung ekologi masing-masing hidup bersama dan berinteraksi. Interaksi yang terjadi antara tumbuhan dan makhluk hidup tersebut, merupakan interaksi yang terjadi antara tumbuh-tumbuhan dengan tumbuhan, antara tumbuhan dan hewan/manusia atau antara tumbuhan dengan mikrobiota.

11. Hubungan atau asosiasi yang terjadi antara tumbuhan dengan makhluk hidup yang lain dapat bersifat netral (0, 0; tidak saling merugikan), bersifat positif (+, +) menguntungkan satu atau kedua individu yang beriteraksi atau bersifat negatif (-, -) yang merugikan antara kedua individu yang berinteraksi.

12. Berdasarkan hubungan atau asosiasi tumbuhan dengan makhluk hidup yang dapat bersifat netral, positif atau negatif: dikenal beberapa tipe interaksi; diantaranya adalah interaksi: netralisme (0, 0), protokoperasi (+, +), mutualisme (+, +), komensalisme (+, 0), amensalisme (-, 0), parasitisme (+, 0), predasi atau pemangsaan (+, -), dan kompetisi atau persaingan (-, -).


STRUKTUR DAN FUNGSI EKOSISTEM 

1. Suatu ekosistem pada dasarnya merupakan suatu sistem ekologi tempat berlangsungnya sistem pemrosesan energi dan perputaran materi oleh komponen-komponen ekosistem dalam waktu tertentu.

2. Struktur ekosistem adalah suatu kajian ekosistem menguraikan hal ikhwal tentang makhluk hidup, habitat, dan lingkungan sebagai Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! penyusun komponen biotik dan abiotik, serta menjelaskan wilayah lingkungan fisik dan persebaran nutrien.

3. Unsur-unsur ekosistem terdiri dari unsur komponen abiotik yang terdiri dari habitat seperti tanah, air, udara, materi organik, dan anorganik hasil dekomposisi makhluk hidup termasuk cahaya matahari dan iklim, dan komponen biotik yang terdiri dari semua unsur makhluk hidup, tumbuhan, hewan, dan mikrobiota; yang tersusun dari unsur ototrof sebagai produsen (tumbuhan hijau), unsur heterotrof sebagai konsumen dan dekomposer.

4. Secara fungsional sebagian besar peran dan fungsi ekosistem adalah melaksanakan proses fotosintesis, proses dekomposisi (penguraian materi), dan proses alir energi dan daur biogeokimiawi.

5. Operasionalisasi fungsi ekosistem berlangsung secara bertahap, melalui proses penerimaan/fiksasi energi radiasi cahaya matahari, penyusunan materi organik dari bahan-bahan anorganik oleh produsen, pemanfaatan komponen produsen oleh komponen konsumen dan perombakan bahan-bahan organik oleh decomposer dari makhluk hidup yang telah mati menjadi senyawa anorganik yang lebih sederhana, yang dapat dimanfaatkan ulang oleh produsen dan konsumen kembali.

6. Operasionalisasi fungsi ekosistem tersebut tidak saja melibatkan proses alir atau transfer energi, produksi, pertumbuhan, perkembangan, dan kematian dari semua unsur-unsur makhluk hidup yang kemudian akan mengalami dekomposisi dan daur biogeokimiawi. Dalam proses fungsi ekosistem tersebut, juga akan berlangsung interaksi secara timbal balik antara komponen ekosistem.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar