Selasa, 09 Oktober 2012
Sejarah Kimia
Akar ilmu kimia dapat dilacak
hingga fenomena pembakaran. Api merupakan kekuatan mistik yang mengubah suatu zat menjadi
zat lain dan karenanya merupakan perhatian utama umat manusia. Adalah api yang
menuntun manusia pada penemuan besi dan gelas. Setelah emas ditemukan dan menjadi logam berharga, banyak orang yang
tertarik menemukan metode yang dapat mengubah zat lain menjadi emas. Hal ini
menciptakan suatu protosains yang disebut Alkimia.
Alkimia dipraktikkan oleh banyak kebudayaan sepanjang sejarah dan sering
mengandung campuran filsafat, mistisisme, dan protosains.
Alkimiawan menemukan banyak proses kimia
yang menuntun pada pengembangan kimia modern. Seiring berjalannya sejarah,
alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus)
mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan mengembangkan
pendekatan yang lebih sistematik dan ilmiah. Alkimiawan pertama yang dianggap
menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan
kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–1691). Walaupun demikian,
kimia seperti yang kita ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine
Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada tahun 1783. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang
panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel
periodik unsur kimia oleh Dmitri
Mendeleyev pada tahun 1869.
Penghargaan Nobel dalam Kimia yang
diciptakan pada tahun 1901 memberikan gambaran bagus mengenai penemuan kimia
selama 100 tahun terakhir. Pada bagian awal abad ke-20, sifat subatomik atom
diungkapkan dan ilmu mekanika kuantum mulai menjelaskan sifat fisik
ikatan kimia. Pada pertengahan abad ke-20, kimia telah berkembang sampai dapat
memahami dan memprediksi aspek-aspek biologi
yang melebar ke bidang biokimia.
Industri
kimia mewakili suatu aktivitas ekonomi yang penting. Pada tahun
2004, produsen bahan kimia 50 teratas global memiliki penjualan mencapai 587
bilyun dolar AS dengan margin keuntungan 8,1% dan pengeluaran riset dan pengembangan 2,1% dari total
penjualan.
Sejarah kimia dimulai lebih dari 4000 tahun yang
lalu dimana bangsa Mesir mengawalidengan
the art of synthetic "wet" chemistry. 1000 tahun SM, masyarakat purba
telahmenggunakan tehnologi yang akan
menjadi dasar terbentuknya berbagai macamcabang
ilmu kimia. Ekstrasi logam dari bijihnya, membuat keramik dan kaca, fermentasibir dan anggur, membuat pewarna untuk kosmetik dan
lukisan, mengekstraksi bahankimia dari
tumbuhan untuk obat-obatan dan parfum, membuat keju, pewarna, pakaian,membuat paduan logam seperti perunggu.
Mereka tidak berusaha untuk memahami hakikat dan sifat materi yang mereka gunakanserta perubahannya, sehingga pada zaman tersebut ilmu kimia belum lahir. Tetapidengan percobaan dan catatan hasilnya merupakan sebuah langkah menuju ilmupengetahuan.
Mereka tidak berusaha untuk memahami hakikat dan sifat materi yang mereka gunakanserta perubahannya, sehingga pada zaman tersebut ilmu kimia belum lahir. Tetapidengan percobaan dan catatan hasilnya merupakan sebuah langkah menuju ilmupengetahuan.
Para ahli filsafat Yunani purba sudah mempunyai
pemikiran bahwa materi tersusun daripartikel-partikel
yang jauh lebih kecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi (atomos). Namunkonsep tersebut hanyalah pemikiran yang tidak
ditunjang oleh eksperimen, sehinggabelum
pantas disebut sebagai teori kimia.
Ilmu kimia sebagai ilmu yang melibatkan kegiatan
ilmiah dilahirkan oleh para ilmuwanmuslim
bangsa Arab dan Persia pada abad ke-8. Salah seorang bapak ilmu kimia yangterkemuka adalah Jabir ibn Hayyan (700-778), yang
lebih dikenal di Eropa dengannama
Latinnya, Geber. Ilmu yang bari itu diberi nama al-kimiya (bahasa Arab yangberarti “perubahan materi”). Dari kata al-kimiya
inilah segala bangsa di muka bumi inimeminjam
istilah: alchemi (Latin), chemistry (Inggris), chimie (Perancis), chemie(Jerman), chimica (Italia) dan kimia (Indonesia).
Sejarah kimia dapat dianggap dimulai dengan
pembedaan kimia dengan alkimia olehRobert
Boyle (1627–1691) melalui karyanya The Sceptical Chymist (1661). Baik alkimiamaupun kimia mempelajari sifat materi dan
perubahan-perubahannya tapi, kebalikandengan
alkimiawan, kimiawan menerapkan metode ilmiah.
Pada tahun 1789 terjadilah dua jenis revolusi
besar di Perancis yang mempunyaidampak
bagi perkembangan sejarah dunia. Pertama, revolusi di bidang politik tatkalapenjara Bastille diserbu rakyat dan hal ini mengawali
tumbuhnya demokrasi di Eropa.Kedua,
revolusi di bidang ilmu tatkala Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794)menerbitkan bukunya, Traite Elementaire de Chimie, hal
ini mengawali tumbuhnyakimia modern.
Dalam bukunya Lavoisier mengembangkan hukum kekekalan massa.Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang
yang mencapai puncaknyadengan
diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun1869.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar